Gambaran Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Tebo
Persentase kemiskinan di Kabupaten Tebo mengalami fluktuasi ringan dalam lima tahun terakhir. Setelah sempat meningkat pada 2021 menjadi 6,68%, kemungkinan akibat dampak lanjutan pandemi, angka kemiskinan berangsur menurun dan mencapai 6,12% pada 2024, yang merupakan titik terendah dalam periode tersebut. Penurunan ini mencerminkan adanya pemulihan kondisi sosial-ekonomi, namun masih dibutuhkan intervensi kebijakan yang konsisten agar tren penurunan ini berlanjut dan semakin banyak masyarakat yang terangkat dari garis kemiskinan.
Selama periode 2020–2024, garis kemiskinan di Kabupaten Tebo terus meningkat, dari Rp435.523 per kapita per bulan pada 2020 menjadi Rp590.573 pada 2024. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan kebutuhan minimum untuk hidup layak, baik karena inflasi maupun perubahan pola konsumsi masyarakat. Meski tingkat kemiskinan secara persentase menurun, naiknya garis kemiskinan menunjukkan bahwa standar hidup dasar menjadi lebih mahal, sehingga upaya pengentasan kemiskinan perlu mempertimbangkan kenaikan biaya hidup, bukan hanya jumlah penduduk miskin.
Dalam periode 2020–2024, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tebo cenderung berada di kisaran 22–24 ribu jiwa. Angka tertinggi terjadi pada 2021 sebanyak 23,77 ribu jiwa, kemungkinan masih merupakan efek lanjutan dari pandemi COVID-19. Meskipun persentase tingkat kemiskinan menurun dari 6,26% (2020) ke 6,12% (2024), namun secara jumlah absolut, penduduk miskin hampir tidak berkurang secara signifikan, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk mengimbangi penurunan rasio kemiskinan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pengentasan kemiskinan secara menyeluruh.
Nilai Gini Ratio tertinggi tercatat pada 2022 (0,30), yang menunjukkan ketimpangan pendapatan lebih tinggi dibanding tahun lainnya. Namun, pada 2023, terjadi penurunan tajam ke 0,235, menandakan adanya perbaikan distribusi pendapatan, yang bisa jadi didorong oleh intervensi kebijakan sosial atau pemulihan ekonomi yang lebih merata. Pada 2024, Gini Ratio naik sedikit ke 0,257, tapi tetap berada di level yang tergolong rendah, mencerminkan ketimpangan yang relatif kecil di wilayah tersebut.
Sebagai catatan:
Gini Ratio berkisar antara 0 (pemerataan sempurna) hingga 1 (ketimpangan total).
Nilai di bawah 0,4 umumnya dianggap masih dalam batas wajar.